Monday, September 26, 2011

The Important Decision

In a few days, I'll make a decision...very important decision...maybe the most important one. Some said it will change your life..the rest of your life..., but others said its only the part of your life that you should walked in. I'm already think a lot to make this decision...need some weeks and months to made this decision. I hope this time, this decision can make everybody happy, hope no one will sad for this decision i'm sure :)

"Love has nothing to do with what you are expecting to get, its what you are expected to give endlessly"


Life is all about choices, jangan pernah menyesal apapun keputusan yang telah kita buat, karena rasa penyesalan tidak akan mengubah keputusan yang telah dibuat. Yang harus bisa kita lakukan adalah thinks a lot before make a decision, namun bila keputusan sudah terlanjut dibuat, just enjoy it, it will maybe not the very best, but everthing happen for reason. Dan buatlah menjadi sesuatu yang indah dari keputusan yang sudah dibuat.

Thursday, September 15, 2011

It Takes Two To Love

Wah ga terasa, September uda berjalan hingga pertengahan. Sudah lama juga ga mengupdate blog ini dengan tulisan dan buah pikiran yang ada. Rasanya tahun 2011 ini berjalan nya cepat sekali. Topik kali ini yang mau g tulis adalah "It Takes Two To Tango", istilah ini sebenarnya sudah lama pernah g denger, tapi 2 hari yang lalu kalo ga salah g denger lagi menjadi bahasan di salah satu radio di kota Jakarta

It takes two to tango, g sendiri mengartikannya : bahwa untuk mempertahankan, menjalankan suatu hubungan dibutuhkan dua orang yang saling komitmen, dan komitmen itu bukan hanya di mulut saja, tapi di perasaaan dan di tindakan (perilaku)

Komitmen? ya menurut g komitmen yang kuat itu sendiri adalah hal yang utama. Maksudnya komitmen yang kuat disini adalah adanya keputusan untuk saling mempertahankan hubungan hingga maut memisahkan.

Walaupun It Takes Two To Tango adalah harapan umumnya semua orang, siapa yang tidak akan merasa bahagia bila pasangannya bisa saling memperhatikan. It a Gift . Tetapi itu semua kan bila kondisi ideal terjadi , namun bila tidak? yang tentunya dalam dunia nyata, ternyata tidak sesederhana itu. Bagaimana bila hanya dari salah satu belah pihak saja yang concern dan berjuang mati-matian terhadap hal yang ini dan pihak yang lain-nya menganggap hal ini biasa saja. Namun seharusnya sie ngga terjadi ya bila komitmen yang berjalan tidak sekedar di mulut saja

It takes two to tango dear, bagaimana kalau ternyata suatu saat nanti dirimu lelah dan tak bisa menari lagi? tenang saja, in the name of LOVE, semua pasti tetap menari. Lagian, LOVE is CHOICE toh. yeaaah it take two to LOVE.

Tuesday, September 13, 2011

It Takes Two To Tango

Suatu saat ada seorang pemuda menangis. Seorang bijak bestari melihat lalu menghampirinya.

“Kenapa, nak?”

“Aku ditinggalkan oleh orang yang sangat kucintai. Katanya dia tidak lagi mencintaiku!”

“Hahahaha!”

Pemuda itu terheran sambil tetap menangis tersedu. Orang lagi sedih kok malah diketawain.

“Aku bilang, aku ditinggalkan oleh orang yang sangat kucintai. Aku sedang sedih, wahai kakek.”

“Hahahahaha. Hahahahaha.”

Merasa diejek dengan keadaannya, sang pemuda makin bersedih. Tangisnya makin deras.

“Anak muda, tenanglah. Tenang dulu. Tadi aku tertawa karena memang lucu.”

“Apanya yang lucu, kek. Jelas-jelas aku sedih, orang yang sangat kucintai pergi”

“Anak muda, ini memang benar-benar lucu. Seharusnya kau gembira sekarang karena ditinggalkan oleh orang yang sama sekali tidak mencintaimu. Seharusnya, yang menangis adalah perempuan yang meninggalkanmu. Karena telah menyiakan seorang pemuda yang sangat mencintainya.”

Sang bijak bestari meninggalkan sang pemuda yang tercenung….

Saya lupa sumber dari cerita di atas (silakan diingatkan bila ada yang tahu). Hanya saja, dalam keseharian kita sangat banyak kita jumpai kejadian seperti di atas. Seorang pemuda yang tersedu meratapi (mantan) wanitanya pergi meninggalkannya. Atau seorang perempuan yang sempat sangat menyesali hidupnya karena merasa tidak dapat membahagiakan pasangannya. Dan — sama saja — pasangannya memutuskan untuk meninggalkannya.


Seperti yang kita tahu bahwa sebuah hubungan interpersonal memerlukan dua orang untuk menjadi harmoni. It takes two to tango, katanya. Perlu lelaki dan perempuan untuk bisa menampilkan tarian tango yang indah. Sebuah kapal rumah tangga kelak memerlukan seorang nakhkoda yang bisa memimpin dan mengambil keputusan dengan bijak. Dibantu oleh sang navigator handal yang memiliki ability domestik yang all-around. Atau, ibarat kunci dan lubang kuncinya. Kedua benda ini harus memiliki alur yang sama agar bisa pas mengunci atau membuka kunci.

Lalu, bagaimana?

Tentu saja kita harus memilih. Hidup ini murni pilihan. Memilih apa yang harus kita pilih. Begitu juga dengan pasangan kita. Kitalah yang memilih siapa yang akan bersama kita kelak. Kitalah yang menentukan kriteria pasangan yang kita inginkan. Apakah kamu mau memilih pasangan yang jelas-jelas tidak mau berkontribusi dalam hubungan kalian?

Be smart, be wise. Saya belum menemukan istilah untuk pria kepada wanita. Tapi, bagi wanita, silakan dicatat:

A boy will offer you pleasure. A man will offer you future.

“Bukannya jodoh ada di tangan Tuhan ya?”

Benar. Dan tugas kitalah untuk menjemputnya. Untuk mulai mengenali pasangan yang kita inginkan lalu mensinkronisasikan dengan jatah rizki yang ditentukan oleh Tuhan. Tugas kitalah untuk memantaskan diri menjadi pasangan terbaik dari mereka yang juga memantaskan diri untuk kita.

Seburuk apapun takdir kita, saat kita berusaha keras dan cerdas memantaskan diri untuk mendapatkan rizki yang lebih baik tentu saja Tuhan akan mempersiapkan yang terbaik untuk kita. Bukankah Tuhan tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sampai kaum itu sendiri yang berinisiatif dan berusaha mengubahnya?

Bagi yang berperan menjadi pemuda/pemudi dalam cerita di atas saat ini, lepaskanlah. Lepaskan dan terimalah keadaan itu. Keadaan dimana Tuhan dengan anggunnya menegur agar kita lebih menyayangi diri sendiri terlebih dahulu, orangtua, dan orang-orang terkasih di sekitar kita. Sadari bila saat ini Tuhan sedang menaikkan level kita untuk bertemu dengan pasangan yang jauh lebih baik nilainya.

“Tapi, gak ada yang sebaik dia….”

STOP! Buka mata!!! Camkan ini: kita gak akan bisa melihat pintu-pintu kebahagiaan yang disiapkan Tuhan saat kita memilih untuk menutup mata. So, perlahan buka mata dan kenali banyak kebahagiaan baru di sekitar kalian.

Gimana? Sudahkah kalian memantaskan diri untuk bersanding dengan pasangan terbaik pilihan Tuhan?

Source : http://wahyuseptiarki.web.id/it-takes-two-to-tango/

Tuesday, September 06, 2011

Love Is A Choice : Singapore Aug 2011











Love in a relationship to me is a choice, ya merupakan sebuah pilihan, apakah ingin (willing) untuk dijalankan atau tidak atau bagaimana cara kita menjalankannya.




Better Together



Monday, September 05, 2011

Singapore Flyer



Green and Green



Me - Myself