Es Krim ala Kolonial di Braga
Bandung - Dikelola oleh generasi kedua, toko Sumber Hidangan yang berdiri sejak zaman kolonial dulu tetap mempertahankan cita rasa dan tradisi. Bahkan peralatan dan resepnya juga masih warissan dari zaman penjajahan Belanda.
Walaupun sudah terkenal sejak masa penjajahan Belanda, kalau tidak jeli toko ini bakalan terlewat begitu saja. Tempatnya yang tertutup oleh kendaraan yang diparkir di pinggir jalan membuat toko yang terletak di Jalan Braga no 20 - 22 (persis didepan French Bakery dan London Bakery) ini gampang terlewat.
Ditambah lagi toko yang sudah berdiri sejak tahun 1929 ini memang tidak memasang billboard atau papan nama seperti toko-toko kue lainnya. Toko tua ini hanya memasang lampu neon berbentuk kotak berukuran kecil, dengan tulisan "Sumber Hidangan" yang sudah memudar dimakan usia.
Toko yang buka mulai 08.30 WIB - 19.00 WIB ini memiliki dua ruangan. Selain ruangan yang berfungsi sebagai toko kue dan roti, masih ada ruangan yang difungsikan sebagai kafe kecil yang sederhana. Kafe kecil ini tutup pukul 13.30 WIB dan akan buka kembali pukul 16.30 WIB. "Karena kita istirahat dan harus beres-beres dulu," kata seorang pegawai.
Begitu masuk ke dalam, terasa waktu kembali berputar, seakan kembali ke zaman penjajahan Belanda. Kontur bangunan yang tinggi dengan langit-langit terbuka ditambah dengan ukuran jendela dan pintu yang besar, semakin memperkuat suasana zaman-zaman penjajahan Belanda.
Meja dan kursinya bisa dihitung dengan jari. Meja kayu, kursi besi tua, lampu gantung yang antik bahkan ada juga radio kuno dan mesin kasir merek Holden yang antik. "Mesin ini dari tahun 67-an dan mesin ini masih berfungsi dengan baik," tutur kasir dari kafe Sumber Hidangan itu.
Di ruangan yang difungsikan sebagai kafetaria tersebut juga menawarkan makanan dan minuman. Kue-kuenya yang khas dengan resep warisan sangat terasa Holland banget. Apalagi kue yang namanya Frou-frou Choc, dan Mocca Gondola. Harga kue-kue disini pun cukup murah, masih di bawah Rp 5.000.
Selain jualan kue-kue dan roti yang kebanyakan nama-nama kuenya masih bahasa Belanda, di bagian kafe-nya kita bisa menemukan menu santapan sederhana seperti bakmi goreng, bistik sapi, sate ayam, sate babi, bihun goreng, nasi goreng, ice cream, kentang goreng, bahkan telor ceplok juga ada.
Harga keseluruhan dipatok antara Rp 8.000 sampai Rp 15.000 kecuali untuk bistik dipatok Rp 24.500.Bagi pecinta Ice cream bisa mencoba variasi ice cream yang tersedia. Ada banyak pilihan rasa. Coklat, vanila, mocca, strawberry dan kopyor bisa dipilih satuan.
Atau kalau ingin semuanya, bisa coba ice cream spesial Sumber Hidangan yang terdiri dari campuran semua rasa ice cream yang ditaburi dengan kismis, buah kaleng segar dan buah cherry di atasnya. Ice cream spesial itu hanya dipatok Rp 9.000 saja.
Untuk satu rasa cuma Rp 4.500.Variasi makanannya memang terbatas dan sederhana, tapi rasa makanan di Sumber Hidangan ini benar-benar tidak berubah sejak zaman dulu. Memang tidak banyak pengunjungnya, karena kebanyakan orang ke sini hanya membeli pastries, cake, atau fresh baked bread untuk dibawa pulang. ( afz / asy )
Diambil dari Detiknews.com
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home