Monday, September 28, 2009

ARTI SEBUAH KOMITMEN

ARTI SEBUAH KOMITMEN

KOMITMEN => Berpegang teguh dan fokus pada keputusan yang diambil,tanpa mempertanyakanapa-apa lagi, apapun keadaan yang akan berlangsung

KEKUATAN SEBUAH KOMITMENKOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang memikul resiko dan konsekuensi dari keputusannya tanpa mengeluh, dan menjalaninya dengan penuh rasa syukur sebagai bagian dari kehidupan yang terus berproses.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang suami menerima istrinya dengan segalakekurangan dan kelemahannya tanpa menghakimi.Bersyukur ketika istrinya tampil menawan, dan sama bersyukurnya ketika sang istri mengenakan daster dengan wajah berminyak tanpa make-up.Bersyukur ketika bentuk tubuh sang istri berubah setelah melahirkan, dantetap mengecupnya sayang sambil bilang, "Kamu cantik."

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang suami tidak membongkar kelemahan istrinya pada orang lain. Sebaliknya, menutupi rapat-rapat setiap kekurangan itu dan dengan bangga bertutur bahwa sang istri adalah anugerah terindah yang pernah hadir dalam hidupnya.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang istri menunggui suaminya pulang hingga larut malam, membuatkan teh hangat dan makanan panas, dan tetap terbangun untuk menemani sang suami bersantap serta mendengarkan cerita-ceritanya yang membosankan di kantor.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang istri bertahan ketika suaminya jatuh sakit, dan dengan sukacita merawatnya setiap hari.Menghiburnya, menemaninya, menyuapinya, memandikannya, membersihkan kotorannya.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang istri terus mendampingi suaminya tanpa mengeluh atau mengomel.Sebaliknya, dengan setia tetap mendukung dan menyemangati meski sang suami pulang ke rumah dengan tangan kosong, tanpa sepeser uang pun.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat sepasang suami istri memutuskan untuk terus mengikatkan diri dalam pernikahan, dengan tulus dan sukacita, meskipun salah satu dari mereka tidak bisa memberikan anak.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat putra pelaku kriminal berkata kepada Ayahnya,"Saya percaya pada Papa.. Papa tetap yang terbaik."

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang yang bergelar S3 dengan jabatan direktur perusahaan multinasional pulang ke rumah orang tuanya, mencium mereka dengan hormat, serta memanggil mereka 'Ayah' dan 'Ibu'.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang Ayah menerima kembali anaknya yang telah menyakiti dan meninggalkannya begitu rupa dengan tangan terbuka, memeluknya dan melupakan semua kesalahan yang pernah dilakukan si anak terhadapnya.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang Ibu mengelus sayang anak yang pernah mencacinya, dan tetap mencintainya tanpa syarat.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang mengulurkan tangan kepada sahabat yang terjerembab, menariknya berdiri dan membantunya berjalan tanpa mengatakan, "Tuh, apa kubilang! Makanya."

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seorang pekerja menyelesaikan tanggungjawabnya dengan baik, sekalipun tugas itu amat berat dan upah yang diperoleh tidak sepadan.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati dan tekaddemi mencapai sebuah tujuan, sekalipun ia belum dapat mengetahui hasil akhirdari tujuan tersebut.Berjerih payah dan berkorban demi menyelesaikan tujuannya, sekalipun semua orang meninggalkannya.

KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang berani setia dan percaya,meski harapannya tidak kunjung terpenuhi dan tidak ada yang dapat dijadikan jaminan olehnya.

KOMITMEN adalah sesuatu yg membuat seseorang rela meninggalkan segala sesuatu yg berharga demi memenuhi panggilan hidupnya, walau harga yg hrs dibayar tidak sedikit dan medan yg ditempuh tidak ringan.

KOMITMEN adalah sesuatu yang melampaui segala bentuk perbedaan,perselisihan dan pertengkaran.Ia tidak dapat dihancurkan oleh kekurangan, kelemahan maupun keterbatasan lahiriah. karena ketika kita berani mengikatkan diri dalam sebuah komitmen,kita telah 'mati' terhadap kepentingan diri sendiri..

"In the final analysis,COMMITMENT means :

'Here I am. You can count on me. I won't fail you.'"

Saturday, September 26, 2009

Jangan Menyerah

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Kita pasti pernah
Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi

Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Tuhan pasti kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal Putus asa

Thursday, September 24, 2009

Kisah 1000 Kelereng

Cerita ini diawali ...

Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng ke pada seseorang di telpon yang dipanggil "Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.

"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjaanmu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan ke luargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus be kerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi ke butuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat". Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku".

Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya. "Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung- hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting".

"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati".

"Lalu aku pergi ke toko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya" .

"Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng- kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu".

"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak ke luar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, ku ke luarkan dari kotaknya. Aku berfikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang orang yang kusayangi".

"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan".

"Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum.

"Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku, " Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng."

SPEND YOUR WEEKEND WISELY AND MAY ALL SATURDAYS BE SPECIAL
AND MAY YOU HAVE MANY HAPPY YEARS AFTER YOU LOSE ALL YOUR MARBLES.

Saturday, September 19, 2009

My Swift

Flying To Yogya

Besok, Hari Minggu g berlibur ke Yogya. Dengan GA 206 jam 10:00 dan bakal balik lagi ke Jakarta pada hari Rabu dengan GA 217 jam 20:00

Hopefully, semua berjalan lancar dalam perjalanannya :)


Wednesday, September 09, 2009

Ambil Hikmahnya

Selama 45 tahun, hidup Ken Karpman tampaknya nyaris sempurna. Lulus dengan gelar sarjana S-1 dan MBA (Master of Business Administration) dari universitas bergengsi UCLA ( University of California ), Karpman langsung mendapat kerjaan dengan gaji yang menggiurkan sebagai pialang saham. Dia pun bisa menikahi perempuan idamannya, Stephanie dan dikarunai dua anak. Mereka pun rutin berlibur ke tempat-tempat mahal di penjuru dunia.

Setelah 20 tahun meniti karir sebagai pialang, Karpman pun naik jabatan menjadi eksekutif perusahaan. Gajinya pun naik menjadi US$750.000 (sekitar lebih dari Rp 8,8 miliar) per tahun. “Saat itu hidup begitu indah. Kami bisa cetak banyak uang. Entah mengapa situasi itu kok tidak berlanjut?” kata Karpman dalam wawancara khusus dengan stasiun televisiABC.

Dari segala sisi, Karpman dan keluarga saat itu hidup dalam “Impian Amerika” (American Dream). Mereka tinggal di sebuah rumah besar di kota Tampa , Florida . Rumah mereka pun dilengkapi lapangan golf. “Saat itu saya sudah tidak tahu berapa harga barang-barang di toko. Pokoknya, tinggal bawa troli dan ambil saja,” kata Karpman.

Dia pun begitu percaya diri dengan kemampuannya mencetak banyak uang. Maka, tahun 2005 dia meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja dan membuat usaha sendiri yang sejenis.Untuk mendirikan perusahaan sendiri sekaligus meningkatkan taraf hidup, dia Karpman dengan enteng mengeluarkan dana US$500.000 dari tabungannya. . Seperti kebiasaan orang-orang Amerika, Karpman juga mengajukan kredit dalam jumlah besar dengan jaminan rumah.
Namun, badai krisis keuangan menerpa Amerika Serikat (AS). Karpman tak mampu menarik investor, sehingga perusahaannya bubar.

Sejak saat itu, dia menjadi penganggur dan sulit mendapat kerja. Padahal, di masa lalu, Karpman tak perlu pusing mencari kerja. “Dulu, saat menjalani tes wawancara kerja, saya bisa jadi bersikap kurang ajar, karena justru sayalah yang sering menanyai si pewawancara, apakah perusahaannya cukup layak mempekerjakan saya,” kata Karpman dalam wawancara yang ditayangkan di laman stasiun televisi ABC. “Sekarang, justru saya yang kini berharap-harap minta kerja sambil memegang topi di tangan,”

Saat dia susah mendapat kerja, tabungannya ludes untuk keperluan hidup sehari-hari dia dan keluarga. Bahkan, keluarga Karpman kini harus menanggung utang ratusan ribu dolar dan rumah mewah terancamdisita pihak kreditur. Mereka pun tak mampu menanggung biaya pendidikan anak-anak di sekolah swasta yang mencapai US$30.000 (Rp 352,3 juta). Namun mereka bersyukur ada seorang dermawan yang membantu membiayai uang sekolah anak-anak mereka hingga tahun depan.

Maka, Karpman sudah bertekad, kerja apapun akan dia lakukan, asalkan mendapat uang. Dia pun bersedia turun derajat. Karpman tak lagi mencari posisi-posisi yang tinggi, maka dia sempat melamar sebagai bartender (peramu minuman), namun ditolak. Istrinya, Stephanie, kini juga akan menjual baju-bajunya yang bertumpuk-tumpuk di lemari pakaian di toko-toko loak.
Akhirnya Karpman mendapat kerjaan baru. Namun, bukan lagi sebagai eksekutif, melainkan sebagai pengantar pizza (roti isi khas Italia) di restoran Mike’s Pizza Deli di kota Clearwaer.

Pemilik restoran, Mike Dodaro, bingung saat melihat Karpman datang ke tempatnya untuk wawancara kerja dengan mengendarai mobil mewah Mercedes Benz. Dodaro pun terkejut saat membaca CV (riwayat pendidikan dan pekerjaan) Karpman. Untuk menjadi pengantar pizza dari rumah ke rumah tak perlu harus bergelar MBA dan berpengalaman sebagai manajer pialang saham. Dengan kata lain, Karpman tergolong over-qualified (bobot pendidikan dan pengalaman kerja terlalu tinggi untuk posisi kerja yang dia lamar). Namun, Karpman tetap mengambil lowongan itu. Dia rela kini digaji US$7,29 atau sekitar lebih dari Rp.85.000,- per jam - belum termasuk tips.

Karpman pun tak peduli dengan reaksi istrinya yang kaget dengan profesi suaminya saat ini. ”Menurut saya, yang paling buruk adalah saat datang ke teman sambil berkata, ‘ boleh pinjam uangmu? Menjadi pengantar pizza pun sudah kemajuan,” lanjut Karpman.

untuk pelajaran kita semua.. apapun yang kita miliki sebenarnya cuma titipan dr-NYa.

Nyonya Meneer Story

Perselisihan ala perusahaan keluarga

Judul : Family Business A Case Study of Nyonya Meneer, One of Indonesia’s Most Successful Traditional Medicine Companies
Penulis : Asih Sumardono dan Mark Hanusz
Penerbit : Equinox Publishing
Tebal : 189 halaman

Dari perwajahan kulit luarnya saja, buku yang diluncurkan untuk memperingati 88 tahun korporasi obat tradisional ini sudah antik karena memajang bungkus Jamu Galian Parem yang ditujukan bagi ibu usai melahirkan. Lengkap dengan ciri khas foto diri Nyonya Meneer dan etiketnya.

Buku ini dibagi menjadi lima bagian yang memudahkan bagi pembaca awam untuk segera mengerti sejarah panjang kerajaan bisnis Nyonya Meneer. Awal berdirinya usaha milik nyonya Lauw Ping Nio yang bersahaja, manisnya pertumbuhan bisnis hingga perseteruan keluarga yang nyaris menghancurkan bisnis ini.

Dalam perjalanan waktu, perempuan perkasa itu kembali kepada Yang Maha Kuasa pada 23 april 1978, beralihlah tongkat estafet kepemimpinan PT. Nyonya Meneer ke generasi kedua sekaligus babak baru bisnis jamu tersebut dalam konflik keluarga berkepanjangan.

Konflik pertama dalam organisasi dimulai pada 1985, dipicu perebutan kekuasaan antar anak dan mantu untuk meningkatkan peranan masing-masing individu itu dalam mesin organisasi yang terus membesar.

Konflik itu berjalan selama kurang lebih setahun, sampai-sampai Sudomo, Menteri tenaga kerja saat itu, ikut terlibat sebagai penengah. Sengketa tersebut melibatkan proses pengadilan dan agenda saling balas menuntut yang akhirnya diselesaikan dengan cara pelepasan saham oleh dua anak Nyonya Meneer Lucy Saerang dan Marie Kalalo.

Prahara kedua berlangsung antara Desember 1989-1994 antara keluarga Hans Pengemanan di satu sisi dengan keluarga Nonie Saerang bergabung dengan Charles Saerang (cucu nyonya Meneer dari anak laki lakinya yang bernama Hans) di sisi yang berbeda.

Bahkan saat konflik ini berlangsung demi keamanan, Charles sampai harus tinggal di Amerika. Saat itu santer terdengar adanya upaya pembunuhan, salah satunya tembakan senjata api yang menghancurkan kaca belakang mobilnya

Beruntung konflik ini akhirnya selesai secara damai dengan disepakatinya pelepasan saham oleh keluarga Hans Pangemanan terhadap keluarga Nonie Saerang dan Charles Saerang.

Pada situasi di mana komposisi saham bernilai seimbang yaitu 50% bagi keluarga Nonie Saerang dan 50% keluarga Charles Saerang, ternyata konflik belum berhenti sampai di titik itu.

Sejarah mencatat ‘gencatan senjata’ hanya berlangsung setahun. Pada 1995 pecah perang antara keluarga Nonie Saerang dengan keponakannya sendiri yaitu keluarga Charles Saerang. Perang akhirnya berakhir tahun 2000.

Perselisihan yang sempat diwarnai oleh perusakan nama baik masing-masing pihak dengan menggunakan kekuatan media massa, kedua keluarga yang berseteru ini akhirnya melibatkan juga pihak pengacara dan pengadilan dalam agenda saling menuntut dan menjatuhkan.

Setelah pertarungan yang melelahkan, akhirnya pihak keluarga besar Nonie Saerang memutuskan untuk mengalah dan memilih untuk melepaskan saham yang dimilikinya kepada keluarga Charles Saerang yang merupakan keponakan pada 27 Oktober 2000.

Kini kepemilikan saham PT Nyonya Meneer dimiliki secara penuh oleh Charles Saerang dan keluarganya. Dominasi ini memudahkan kiprah korporasi ini bergerak tanpa gangguan.

Sunday, September 06, 2009

The Swift